GEMA JUMAT, 26 JULI 2019
Prof. Dr. Tgk. H. Azman Ismail, MA (Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman)
QS. Asy-Syu’ara ayat 12
“Kepunyaan-Nya-lah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya). Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”
Dalam banyak ayat al-Qur’an, Allah SWT sering memperkenalkan Dzat-Nya, dengan kekuasaan yang tidak ada bandingan. Firman “Dan Dzat-Nya menguasai segala sesuatu”. Sering berulang dalam ayat-ayat al-Qur’an. Hal tersebut menunjukkan pada kemutlakan kekuasaan-Nya, di bumi dan di langit. Kekuasaan-Nya tak dapat dikalahkan oleh siapapun dan sampai kapanpun,
Ayat ini, bagi orang beriman sudah cukup menjadi jawaban atas keraguan. Kekuasaan-Nya tidak semata-mata dalam menciptakan, namun juga dalam mengurus semua makhluk yang telah diciptakannya. Hal tersebut terbukti dari kekuasaan-Nya memberikan rejeki bagi semua makhluk hidup. Siklus hidup atau rantai kehidupan yang menjadi sunnatullah atau hokum alam adalah salah satu kekuasaan dan kemampuannya dalam mengurus makhluk. Dengan demikian, seharusnya tidak ada keraguan bagi makhluk apapun untuk meragukan kebesaran dan keagungan-Nya.
Namun demikian, Allah SWT juga menjelaskan bahwa Dia Maha Kuasa untuk membuat rejeki hamba-hambanya menjadi lapang, ataupun menyempit. Dengan demikian, usaha apapun yang kita lakukan, jika tidak mendapat ridha Allah SWT, maka hal tersebut tidak bermanfaat sedikitpun bagi kehidupan manusia. Demikian juga apabila Allah SWT telah menetapkan rejeki kepada hamba-Nya, maka tidak ada seorang pun yang dapat menggagalkan rejeki tersebut. Demikianlah Allah SWT memperkenalkan diri-Nya dengan keagungan yang penuh seluruh.
Pada bagian penggalan ayat terakhir, disebutkan bahwa Allah SWT menyatakan bahwa pengetahuan Allah SWT adalah tak terbatas. Pengetahuannya melingkupi yang nyata dan yang ghaib, demikian juga pengetahuan-Nya terhadap masa lalu dan masa yang akan datang. Semuanya dalam genggaman-Nya.