AjarkanAnakAdabSebelumkeMasjid
Oleh : Eriza, S.Sos.I
Setiap orang tua, tentunya menginginkan anaknya menjadi anak yang shaleh dan shalehah serta penyejuk pandangan orang tuanya. Diantara upaya yang mereka lakukan adalah mengajarkan ibadah shalat kepada anaknya. Termasuk mengajarkan anak untuk shalat di masjid.
Tak ada salahnya membiasakan anak untuk rajin beribadah di masjid sejak dini. Sebab, semakin sering mengajaknya, semakin besar peluang si kecil untuk mencintai rumah Allah. Apalagi jika punya anak laki-laki. Ajaklah anak ke masjid sesering mungkin, terlebih bila usianya sudah baligh.
Apabila anak bertanya kenapa harus mengunjungi masjid, maka jelaskan padanya bahwa masjid adalah tempat kita menunaikan ibadah shalat untuk mengenal Allah dan Allah mengenalnya.
Orang tua yang sering ke masjid akan berakibat juga untuk anaknya, si anak pasti akan mengikuti orang tua yang sering shalat di masjid.
Menurut Buya Yahya, pada dasarnya anak kecil itu tidak wajib melakukan shalat selagi belum baligh. Tapi wajib bagi orang tua hingga guru mengajarkan anak untuk shalat saat usainya telah menginjak usia tujuh tahun.
Imam Malik rahimahullah ditanya tentang membawa anak ke masjid, beliau menjawab :
“Jika ia tidak melakukan al ‘abats (main-main) karena masih kecil, dan jika dilarang ia akan berhenti, maka tidak mengapa di bawa ke masjid. Namun jika melakukan al ‘abats (main-main) karena masih terlalu kecil, maka menurut saya tidak boleh di bawa ke masjid” (Al Mudawwanah, 1/195).
Syaikh Ibnu Al Utsaimin rahimahullah mengatakan :
“Jika anak-anak tersebut baru 4 tahun (atau kurang) dan mereka tidak bisa shalat dengan baik, maka hendaknya jangan di bawa ke masjid. Kecuali ketika darurat” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi). (Muslim.or.id, Fikih ringkas membawa anak ke masjid).
Tapi jika sudah berakal dan paham jika diberitahu maka boleh dibawa ke masjid tapi jangan dibiarkan anak tersebut berdekatan dengan teman mainnya, melainkan dibiarkan berada di dekat orang dewasa.
Selalu biasakan anak kecil untuk ke masjid meski terkadang akan berisik dan lalu lalang di depan orang yang shalat.
Sebaiknya ditegur dengan halus bukan malah membentaknya, karena hal ini justru bisa membuat anak tidak akan senang lagi untuk ke masjid.
Sebagai orang tua harus memberikan motivasi kepada anak agar mau ke masjid. Karena kita perhatikan sendiri anak kalau tidak ada motivasi, maka sulit hadir di masjid. Yang bisa kita sampaikan kepada anak agar mau shalat berjamaah adalah shalat berjamaah itu mengajarkan kepada mereka agar tepat waktu, disaat berjamaah kita bisa berkumpul dengan muslimin lainnya, shalat berjamaah akan menumbuhkan rasa cinta dan saling mengenal orang lain, yang belum paham shalat akan memudahkan apabila shalat berjamaah, shalat berjamaah lebih besar pahalanya 27 derajat dibandingkan shalat sendiri.
Manfaat ringan seperti ini, musti diajarkan kepada anak agar mereka tahu dan lebih rajin shalat berjamaah di masjid.
Kita banyak melihat orang tua yang tidak mau membawa anak ke masjid, walaupun usianya sudah di atas delapan tahun, karena ketakutan akan rewel mengganggu orang lain, bahkan ada juga pihak masjid yang melarang anak kecil di bawa ke masjid agar tak mengganggu kenyamanan orang ketika shalat di masjid. Apalagi kalau ada anak yang rewel maka yang akan di salahkan adalah orang tua yang mengajak anaknya ke masjid, sehingga stigma orang tua daripada ribut mengganggu orang lain, mending tidak bawa anak ke masjid.
Menurut psikolog pendidikan, Orissa Anggita Rinjani, bagaimana cara orang tua mengajak anak ke masjid atau beribadah secara umum, di satu sisi, kita mau anak dekat dengan tempat ibadah dan Tuhannya. Di sisi lain namanya anak-anak pasti lebih sulit duduk tenang atau tidak berisik jika dibandingkan orang dewasa.
Jalan tengahnya bagi orang tua yang ingin membawa anaknya beribadah di tempat umum seperti shalat di masjid. Disarankan latih dulu adab untuk shalat di rumah. Apa sudah bisa belum di rumah mengikuti gerakan shalat dan diminta tenang untuk beberapa waktu, kalau sudah bisa, baru di ajak shalat ke masjid. Melatih anak sejak usia dini sangat bermanfaat ketika mereka sudah beranjak remaja. Orang tua jangan lupa senantiasa mengajar adab shalat di masjid. Orang tua yang mengajak anaknya shalat di masjid boleh pilih tempat paling belakang atau dekat dengan pintu keluar agar memudahkan jika anak tidak nyaman atau setelah shalat selesai tidak betah duduk bisa langsung keluar.
Jika lagi shalat ada anak lalu lalang, menangis, mondar-mandir dengan temannya dan berteriak orang tuanya atau siapapun itu harus sabar menghadapinya. Karena, bagaimanapun mereka masih anak-anak. Mungkin ada orang tua yang terpaksa atau darurat membawa anaknya shalat ke masjid tidak ada yang menjaga di rumah.
InsyaAllah jika anak sudah biasa diajarkan adab di rumah ketika shalat, maka anak akan lebih sabar dan tertib ketika shalat di masjid. Semoga Allah karuniakan anak kita menjadi qurrota a’yun, menjadi penyejuk mata. Aamiin