Khatib Tgk. H.Akhmad RizalAmiruddin, Lc.,MA, Imum Chik Masjid Jam’ik Lueng Bata Kota Banda Aceh
Allah SWT telah menegaskan pada ayat tadi bahwa kita diperintahkan untuk mengikuti Nabi Muhammad SAW, taat dan menjadikannya sebagai teladan dalam hidup. Pada diri beliau telah ada suri teladan yang baik bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan banyak menyebut Allah. Dengan mempraktekkan akhlak yang baik dalam hidup bermasyarakat maka akan diperoleh manfaat, yaitu berupa ukhuwah yang kuat di antara umat Islam. Ukhuwah yang dilandasi iman dan keikhlasan kepada Allah, sehingga akan menjadi kekuatan bahkan persaudaraan antar sesama.
Kekuatan akidah itu terdiri dari iman, ibadah dan akhlak yang harus dimiliki oleh setiap muslim untuk membentengi diri dari kerusakan. Dengan modal iman kepada Allah, semua persoalan hidup dapat diatasi dengan baik dan mempunyai tujuan hidup yang terarah. Jika iman telah menjiwai dalam sikap dan tingkah laku seorang muslim, maka akan membawa manfaat bagi agama, bangsa dan negara. Pentingnya akidah dan tauhid bagi seorang Muslim untuk meyakini Rukun Iman yang harus dipelajari sejak dini sebagai pondasi tegaknya agama Islam dan syarat diterimanya amal ibadah. Jika fondasinya sudah kuat maka akan berdiri kokoh dan tidak mudah terpengaruh dengan perubahan zaman.
Apabila kita telah mensyukuri nikmat iman dengan cara istiqamah dan melaksanakan amal shaleh, insya Allah akan menjadi pribadi-pribadi yang kuat dan terhormat yang akan mewujudkan kemaslahatan dan benteng kekuatan umat dalam menghadapi perkembangan kemajuan zaman dengan segala permasalahan yang rumit
dan berat. Peranan aqidah sangat penting dalam pembinaan manusia dan masyarakat. Rasulullah SAW. diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, namun akan dapat terwujud apabila berlandaskan aqidah yang mantap, sehingga akhlak manusia pun akan dapat mengikutinya.
Kekuatan akidah juga termasuk didalamnya adalah ibadah, dimana Allah SWT telah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk berusaha demi kepentingan akhirat tanpa melupakan kehidupan dunia, yaitu dengan shalat. Seorang muslim yang melaksanakan shalat wajib lima waktu secara berjamaah dan shalat tahajjud akan meraih pertolongan Allah SWT, selalu menjaga waktu shalat dan semua rukun-rukunnya akan menjadikan seorang muslim yang memiliki akhlak yang baik dan bermanfaat bagi dirinya juga orang lain.
Sahabat yang mulia, Abdullah bin Abbas ra. Pernah berkata,“Sesungguhnya (amal) kebaikan (ibadah) itu memiliki (pengaruh baik berupa) cahaya di hati, kecerahan pada wajah, kekuatan pada tubuh, tambahan pada rezki dan kecintaan di hati manusia, dan (sebaliknya) sungguh (perbuatan) buruk (maksiat) itu memiliki (pengaruhburukberupa) kegelapan di hati, kesuraman pad awajah, kelemahan pada tubuh, kekurangan pada rezki dan kebencian dihati manusia”(DinukilolehIbnulQayyim dalamkitab“al-Waabilushshayyib”hal.43)
Nilai-nilai ibadah seorang muslim akan membawa kebahagiaan dan kesenangan hidup yang hakiki di dunia dan akhirat, memperoleh penjagaan dan taufik dari Allah SWT, memiliki keteguhan iman dalam menghadapi berbagai cobaan dalam hidup.
Akhlak juga merupakan bagian dari kekuatan akidah, karena kesempurnaan akhlak menjadi tolak ukur iman seorang muslim. Jika kita menghiasi diri dengan akhlak yang mulia akan tumbuhlah insan-insan yang bermental kuat, jiwa yang bersih dan berani melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar semata-mata karena Allah SWT. Sehingga kita telah menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan yang baik dan menyempurnakan akhlak yang baik, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an surat Al Ahzab ayat 21 artinya,”Sesungguhnyatelahadapada(diri)Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banya kmenyebut Allah”
Akhlak tidak dapat dipisahkan dengan ibadah dan aqidah karena kualitas akidah akan sangat berpengaruh pada kualitas ibadah dan kualitas akhlak. Oleh karena itu muslim yang baik akan menjaga segala yang memiliki akidah yang benar, ia akan mampu mengimplementasikan tauhid itu dalam bentuk akhlak yang mulia dan pandai bersyukur, sehingga perbuatan mereka senantiasa sesuai dengan petunjuk Allah.
Al-Quran menjelaskan dalam surah al-Baqarah ayat 177, bahwa akhlak tidak dapat dipisahkan dari aqidah dan syariah. Aqidah dan akhlak merupakan hal terpenting dalam pribadi seorang muslim yang harus ditanamkan sejak masih kecil, sehingga kelak akan terbentuk insan-insan yang memiliki pribadi yang bertaqwa. Rasulullah SAW. menjadikan masjid sebagai pusat pembinaan aqidah, ibadah dan muamalah dalam masyarakat Islam dengan berbagai ragam latar belakang sosial budayanya. Beliau mengajak untuk memantapkan aqidah dan menerapkan syariah, sehingga Rasulullah SAW. dapat merealisasikan akhlak yang mulia di kalangan umat Islam pada waktu itu.
Aqidah adalah sumber energi jiwa yang senantiasa memberikan kita kekuatan untuk menyebarkan kebaikan dan kebenaran dalam kehidupan, kekuatan mencegah kejahatan dan kerusakan di muka bumi. Aqidah merupakan cahaya yang menerangi dan melapangkan jiwa untuk mengubah individu menjadi baik, yang akan menjalar dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, seorang muslim perlu menjaga rutinitas dan kontinuitas ibadah, berusaha untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah serta selalu berusaha untuk saling menasehati dengan sesamanya agar hati nurani seorang muslim selalu dalam kondisi kepada kebaikan.
Dengan berlandaskan iman, ibadah dan akhlak maka kekuatan aqidah akan menjadi benteng kekuatan umat dalam menghadapi segala problematika yang terjadi di akhir zaman ini. Marilah kita mulai menanamkan semua hal tersebut kepada generasi
muda sebagai calon penerus khalifah di muka bumi ini, agar kelak mereka dapat menjadi insan-insan yang memiliki iman yang teguh, ibadah yang kuat serta berakhlaqul karimah. Insya Allah akan menjadi benteng kekuatan umat Islam di masa sekarang dan masa yang akan datang.