Facebook Twitter Instagram
    Sunday, February 5
    Trending
    • ISAD Selenggarakan Pengajian Tastafi Bahas Syari’atkan Politik Aceh
    • Ketegasan dan Adil
    • Mengenal Lebih Dekat Lembaga Wali Nanggroe
    • MENEMPATKAN SESUATU PADA TEMPATNYA
    • Manjaga Kelestarian Alam
    • MRB Optimalkan Pengelolaan Dana BLUD dan Infak
    • Kisah Mualaf Artis TikTok Filipina, Taaliah Hajra Camilo
    • MENUJU KEHIDUPAN YANG PENUH BERKAH
    Facebook Twitter Instagram
    Gema BaiturrahmanGema Baiturrahman
    • Salam
    • Khutbah Jumat
    • Peristiwa
    • Laporan Utama
    • Dialog
    • Mimbar
      • Opini
      • Menara
      • Kubah
      • Mihrab
      • Tafsir
      • Fikrah
    • Advetorial
    • E-Paper
    Gema BaiturrahmanGema Baiturrahman
    Home » Bersihkan Hati
    Mimbar

    Bersihkan Hati

    RedaksiBy RedaksiMarch 18, 2021Updated:July 11, 2021No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Kemarin umat Islam  memperingati Isra’ Mi’raj 1442 H. Tur Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dilanjutkan ke Sidratul Muntaha dalam waktu semalam.
    Semua peristiwa dalam Islam selalu melahirkan makna dan bernilai. Mukjizat yang dialami Nabi terjadi pada tahun 621 M dalam usia 50 tahun atau tahun ke-10 kenabian.
    Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad di langit pertama bertemu Nabi Adam, langit kedua bertemu Nabi Yahya dan Nabi Zakaria, langit ketiga bertemu Nabi Yusuf, langit keempat bertemu Nabi Idris, langit kelima bertemu Nabi Harun, langit keenam bertemu Nabi Musa, dan langit ketujuh bertemu Nabi Ibrahim.
    Semua nabi yang bertemu Rasulullah mengucapkan salam. Mereka senang bertemu nabi penutup para nabi. Nabi-nabi senior itu memberi pesan kepada Nabi Muhammad dalam membina umatnya nanti.  Mereka memiliki pengalaman membina umat. Dalam hal ini, Rasulullah belajar dari nabi-nabi terdahulu. Mereka adalah guru bagi Rasulullah dalam mengembangkan risalah Allah.
    Dalam perjalanan rohani ini, hati Nabi Muhammad SAW juga dibersihkan. Pada malam itu, Malaikat Jibril  membedah dada Rasulullah membersihkan hatinya.  Hati Rasulullah dibersihkan bukan berarti hatinya kotor karena adanya penyakit hati. Hati Nabi Muhammad  dijadikan bersih seperti bayi yang baru lahir.  Allah menghilangkan rasa sedih yang dialami Rasulullah setelah mengalami  kesedihan berturut-turut.  Allah menghibur Nabi melalui perjalanan yang penuh emosional ini.
    Malaikat telah membersihkan hati  Rasulullah, Bagaimana dengan umatnya pada masa kini? Adalah kewajiban setiap umat untuk selalu membersihkan hatinya dan mempertajam hati nurani.
    Hati yang ikhlas akan memudahkan amalan di dunia hingga ke akhirat. Dari sanubari  yang hanya mengharapkan ridha Allah, terpencar ucapan dan tindakan nyata. Setiap saat kita harus membersihkan hati dari takabur, riya, dengki dan sebagainya.
    Pada akhirnya amalan yang sangat banyak itu akan hilang sekejab jika riya atau takabur. Penyakit hati  ini hanya terungkap oleh diri sendiri yang bersarang di dalam lubuk terdalam. Bangga pada amal sendiri adalah bagian dari ujub yang menghancurkan deposito kebajikan. Untuk itu siapa pun perlu membersihkan hati agar tidak terjerumus pada praduga atau merasa dirinya yang betul sambil menuding orang lain berdosa.
    Dalam perjalanan ke langit, Rasulullah diberikan oleh-oleh 50 waktu shalat sehari. Ketika dari Baitul Makmur dan Sidratul Muntaha turun ke langit ketujuh berjumpa Nabi Ibrahim yang merekomendasikan  Nabi kembali bertemu Allah memohon 50 waktu diberikan diskon. Nabi Ibrahim melihat umat Nabi Muhammad tidak mampu melaksanakan perintah itu. Singkatnya, Allah memberi diskon shalat wajib hanya lima waktu.
    Itibar pertemuan Nabi Ibrahim dengan Nabi Muhammad yakni pada masa kini kita perlu mendengar petuah alim ulama atau orang lain yang paham terhadap sebuah persoalan karena mereka memiliki ilmu. Tidak merasa diri sendiri yang hanya benar sambil memandang rendah orang lain karena kita memiliki harta dan tahta. Bersihkan hati setiap saat dari hal-hal yang mengarah ke pintu dosa dan selanjutnya  serahkan diri kepada Rabb. Di atas langit ada langit. Tunda kesombongan. [Murizal Hamzah]

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email
    Previous ArticleSeumbahyang Limong
    Next Article Pengelolaan ZISWAF Berbasis Digital
    Redaksi
    • Website

    Related Posts

    Ketegasan dan Adil

    January 27, 2023

    MENEMPATKAN SESUATU PADA TEMPATNYA

    January 27, 2023

    Manjaga Kelestarian Alam

    January 27, 2023
    Add A Comment

    Comments are closed.

    Informasi Terkini

    ISAD Selenggarakan Pengajian Tastafi Bahas Syari’atkan Politik Aceh

    January 27, 2023

    Ketegasan dan Adil

    January 27, 2023

    Mengenal Lebih Dekat Lembaga Wali Nanggroe

    January 27, 2023
    Tabloid Gema Baiturrahman: Menuju Islam Kaffah
    Tabloid Gema Baiturrahman: Menuju Islam Kaffah

    Gema Baiturrahman merupakan media komunikasi Mesjid Raya Baiturrahman yang terbit setiap Jumat sejak

    Facebook Twitter Instagram
    Populer

    Rezeki Ramadhan

    April 9, 2021

    Harmony Day dan Pakaian Adat Aceh

    May 18, 2015

    Kas Masjid Cikal BRI

    March 9, 2018

    Peringatan  Allah Bagi Pengolok Kebenaran

    November 29, 2015
    © 2023 Gema Baiturrahman oleh Acehin.com.
    • Redaksi
    • Kontak Gema
    • Pedoman Media Siber
    • Aturan Layanan
    • Indeks

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.