“Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu, baginya penghidupan yang sempit di dunia ini
(sempit hatinya walaupun banyak hartanya), dan Kami akan kumpulkan dia pada hari kiamat
dalam keadaan buta”. (QS. Thaha : 124)
Pengertian buta dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah tidak dapat melihat karena rusak
matanya atau disebut tunanetra, atau tidak tahu (mengerti) sedikit pun tentang sesuatu. Dalam
penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT menjelaskan
orang-orang yang berpaling dari ajaran Al Quran, dan tidak mengindahkannya serta menentang
petunjuk-petunjuk yang terdapat di dalam Al Quran.
Orang yang berpaling dari Al Quran akan selalu bimbang dan gelisah walaupun dia memiliki
kekayaan, pangkat dan kedudukan, hidupnya selalu dibayangi oleh perasaan takut kehilangan
kesenangan yang telah dicapainya, sehingga ia melakukan tindakan-tindakan yang menimbulkan
kebencian dan kerugian dalam masyarakatnya. Dan yang paling mengerikan, di akhirat nanti ia
akan dikumpulkan Allah bersama manusia lain dalam keadaan buta mata hatinya.
Sebagaimana dia di dunia selalu menolak petunjuk-petunjuk Allah secara terang-terangan
bahkan sengaja tidak berusaha berlarut-larut dalam kesesatan, demikian pula di akhirat kelak ia
tidak dapat melihat suatu apapun pun untuk membela dirinya. Sebagian ahli tafsir mengatakan
bahwa orang yang berpaling dari ajaran Allah itu memang menjadi buta panca indera tidak
melihat suatu apapun sebagai tambahan siksaan atasnya.
Selain buta dua matanya, buta hati adalah sebenar-benar bencana, karena buta hati membuat
seseorang tidak bisa mengenali nikmat Allah atas dirinya. Tidak hanya itu, dia tidak mampu
membedakan lagi jalan menuju keselamatan dan jalan yang menjerumuskannya kepada
kesesatan dan kesengsaraan. Yang baik dikatakan buruk atau sebaliknya, yang halal dikatakan
haram dan haram dikatakan halal dan semua barometer menjadi terbolak-balik.
Meski di dunia mereka bisa melihat dengan matanya, namun mereka yang berpaling dari ayat-
ayatNya kelak di akhirat, akan dibangkitkan dalam keadaan buta lantaran hatinya buta saat
di dunia . Allah Ta’ala berfirman yang artinya : “Dan barang siapa yang buta (hatinya)
di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan
yang benar.” (QS. al-Isra’ : 72)