“ Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, maka dirikanlah shalat karena tuhanmu dan berqurbanlah: (QS. Al-Kaustar : 1-2)
Tahun ini Idul Adha akan jatuh pada 20 Juli 2021. Hari raya Idul Adha identik dengan pelaksanaan ibadah qurban. Penyembelihan qurban disyariatkan setiap tanggal 10-13 bulan Zulhijah merupakan ibadah yang mengandung nilai spiritual dan nilai sosial yang diharapkan mengantarkan manusia menjadi individu yang lebih baik dan paripurna.
Ibadah qurban tahun ini di tengah Covid-19 tentu saja mengandung makna yang lebih luas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, mengingat kondisi perekonomian masyarakat ikut terpuruk bahkan banyak yang kehilangan mata pencahariannya. Ibadah qurban di masa pandemi merefleksikan sikap syukur atas nikmat Allah yang diwujudkan dalam bentuk kepedulian sosial dengan semangat saling berbagi. Ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang artinya :
“Tidak sempurna iman seseorang sebelum mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari – Muslim)
Selain itu qurban sesungguhnya merupakan modal sosial yang diajarkan oleh para Nabi dan Rasul, khususnya Nabi Ibrahim a.s. Oleh karena itu, momentum hari raya Idul Adha ini tidak boleh dilewatkan begitu saja, tetapi harus dimanfaatkan dengan melaksanakan ibadah qurban guna meraih keberkahan sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah SWT.
Makna qurban dalam Islam senada dengan makna yang diartikan oleh filsafat. Yakni dilakukan karena kewajiban ibadah kepada Allah, sebagai bukti sejauh mana keyakinan hamba kepadaNya dan sejauh mana kepatuhan pada perintah Allah SWT. Ibadah qurban bukan hanya menyembelih hewan saja. Esensi ibadah qurban adalah keikhlasan, ihtisab (selalu mengharap pahala dari-Nya) dan niat yang tulus. Bukan daging dan darah qurban tersebut yang diperlukan, karena Allah tidak butuh pada segala sesuatu dari hambaNya dan Dialah yang pantas diagung-agungkan.
Dan yang lebih penting, secara fisik kita menyembelih hewan qurban, tapi secara filosofi kita harus mampu “menyembelih” sifat-sifat negatif yang masih ada dalam diri kita seperti ria, dendam, takabur, sombong, iri hati dan lain-lain.[]