GEMA JUMAT, 28 APRIL 2017
Di penghujung bulan Rajab ini, yai- tu 27 Rajab 1438 H bertepatan 24 April 2017 M kita akan memperingati peristiwa bersejarah Isra’ dan Mi’raj. Memperingati peristiwa tersebut bukanlah sekedar merayakan seremonial belaka, akan tetapi hal yang paling urgen yaitu bagaimana kita dapat mengarungi lautan hikmah yang terkandung di dalam peristiwa tersebut sekaligus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi umat Islam, sejarah perjalanan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw bukanlah sebuah misteri, legenda ataupun dongeng, melainkan cerita faktual yang jelas dan lengkap catatan sejarahnya, sama lengkapnya seperti sejarah kehidupan Muhammad Saw.
Sebagaimana Prof. Hamilton menjelaskan dalam bukunya “Muham- madanism”, bahwa “Islam is the full light of history.” Maka, lengkapnya sejarah Islam sama dengan lengkapnya sejarah Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw. Perjalanan yang dimulai setelah malam larut dari Mekkah menuju Baitul Maqdis di Palestina dikenal sebagai perjalanan Isra, kemudian disusul dengan perjalanan Mi’raj dari Baitul Maqdis melewati tujuh lapisan langit menuju Sidratul Muntaha. Perjalanan Isra’ merujuk pada fi rman Allah Swt: “Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesung- guhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Isra’: 1)
Sementara itu, perjalanan Mi’raj dapat merujuk pada fi rman Allah: “Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhn- ya Dia telah melihat sebahagian tanda- tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.”(QS. An-Najm: 13-18)
Dalam perjalanan yang jauh itu, sangat banyak pelajaran dan hikmah yang Allah perlihatkan kepada Muhammad Saw sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya. Beliau dipertemukan dengan para Nabi dan Rasul pendahulunya, bahkan Allah memperlihatkan tentang alam akhirat sebagai destinasi terakhir umat manusia.
Tidak hanya itu, puncak hikmah Isra’ dan Mi’raj adalah perintah shalat yang diterima langsung oleh Muhammad Saw untuk dilaksanakan lima waktu sehari semalam. Sebagaimana hadits qudsi yang diriwayatkan Anas bin Malik ra: “Shalat difardhukan kepada Nabi Muhammad Saw pada malam Isra dan Mi’raj lima puluh (kali), kemudian dikurangi menjadi lima kali, lalu diserukan, “Ya Muhammad, keputusan ini di sisi-Ku tidak dapat diubah dan bagimu yang lima ini adalah lima puluh (kali pahalanya).” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan At-Tirmidzi)
Sejumlah hikmah yang Allah berikan kepada Rasulullah Saw dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj bertujuan untuk menambah kekuatan iman beliau sebagai Rasul. Di samping itu, juga menjadi ujian bagi umatnya, apakah mereka percaya atau sebaliknya meningkari peristiwa yang menakjubkan tersebut.
Sejalan dengan itu, dalam tafsir “Fi zilalil Qur’an”, Sayyid Qutub menyebutkan bahwa intisari hikmah dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj terdiri dari dua hal: Pertama, memperkuat aqidah dan meneguhkan kepercayaan akan kebesaran Allah bagi Muhammad Saw dan umatnya; Kedua, mengatur dan memelihara hubungan yang kontinu antara manusia dengan Penciptanya melalui shalat lima kali sehari semalam sebagai medianya, yang mengandung nilai-nilai paripurna.
Akhirnya, semua keluar- biasaan dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj merupakan bukti kebesaran Allah Sang Pemilik alam semesta. Sehingga, bagi umat Islam sedunia peristiwa bersejarah tersebut bukan sesuatu yang asing lagi, tetapi merupakan cerita yang hidup, dihayati diresapi sekaligus menjadi hikmah dalam kehidupan. Wallahu’alam bi shawab.
Tuesday, February 7
Trending
- ISAD Selenggarakan Pengajian Tastafi Bahas Syari’atkan Politik Aceh
- Ketegasan dan Adil
- Mengenal Lebih Dekat Lembaga Wali Nanggroe
- MENEMPATKAN SESUATU PADA TEMPATNYA
- Manjaga Kelestarian Alam
- MRB Optimalkan Pengelolaan Dana BLUD dan Infak
- Kisah Mualaf Artis TikTok Filipina, Taaliah Hajra Camilo
- MENUJU KEHIDUPAN YANG PENUH BERKAH