Wawancara : Walikota Banda Aceh Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE
Ramadhan disebut sebagai bulan berbagi. Apa pendapat ibuk walikota?
Bulan suci Ramadhan dimana kita dilatih dan didik, bukan hanya tingkat ketaqwaan kita dari sisi ibadah amaliah sehari-hari, tapi juga bagaimana kita beribadah dengan meningkatkan kepedulian kepada orang lain. Karena harta kita tidak semuanya harta kita, ada hak orang lain didalamnya.
Dalam hal ini Pemko Banda Aceh telah menetapkan tanggal 15 Ramadhan sebagai hari yatim. Hari anak yatim ini kita mengumpulkan bantuan dan dari zakat untuk kita berbagi. Selain itu kita juga melakukansafari Ramadhan, jadi mana masjid yang akan kita datangi akan diberikan bantuan.
Apa saja program Pemko Banda Aceh untuk menjadikan Ramadhan sebagai bulan berbagi?
Sebagaimana selama ini Banda Aceh setiap ada kesempatan berbagi seperti dengan Palestina dan Rohingya baru-baru ini, kita terus menggalang dan memberikan kesempatan semua kita untuk berbagi. Karena ini bukan hanya persoalan pemerintah tapi juga masyarakat diberikan kesempatan agar bisa berinfak dan besedakah sekecil apapun itu.
Ini semua fardhu kifayah, dan ini kadang jarang difikirkan. Padahal kalau fardhu kifayah ini tidak dilaksanakan maka fardhu ain kita akan bermasalah. Mudah-mudahan ramadhan bisa meningkatkan kualitas diri kita ini agar peduli kepada sesama. Jadi kita terus berjuang dan berusaha agar akhlakul karimah itu ada dari kita, karena kalau orang yang sulit berbagi, ingat saja bahwa yang kita punya ini bukan milik kita tapi miliki Allah sehingga tidak berat bagi kita untuk mengeluarkannya.
Allah tidak melihat besarannya tapi walaupun kecil tapi rutin. Dimasyarakat sen diri, apakah antusias berbagi ini sudah muncul?
Saya melihat prilaku hidup masyarakat kota semakin baik, kita lihat generasi muda kita mengumpulkan bantuan /sumbangan-sumbangan untuk takjil berbuka puasa.
Dan nanti kita ada kampung ramadhan yang juga menyiapkan makanan berbuka puasa, dan besok (Jum’at) di kota Banda Aceh juga akan memberikan bantuan bahan pokok, kemudian juga akan membuka pasar rakyat, dan bantuan –bantuan lainnya, mudah-mudahan ini menjadi tradisi.
Kemudian di masjid AlMakmur juga disediakan buka puasa bersama selama 30 hari, dan nanti sepeuluh terakhir juga disediakan makanan sahur. Dan dari sini kita bisa melihat antusias masyarakat untuk berbagi, dan tradisi ini terjadi peningkatan disetiap gampong.
Lalu bagaimana agar semangat berbagi ini juga terjaga setelah ramadhan?
Mudah-mudahan jika kita sukses di bulan Ramadhan ini maka kita sukses terus setelah Ramadhan dan bertemua lagi dengan Ramadhan yang akan datang. Jadi harapan kita sifat dermawan dan kepedulian ini terus berlanjut, karena apa yang kita sedekahkan hari ini, itulah yang akan kita tinggalkan untuk yaumil akhir nanti. (Abi Qanita).
Previous ArticleBaitul Mal Aceh Salurkan Santunan Ramadhan Rp 2 Miliar
Next Article Al Quran dan Ketenangan Jiwa
Related Posts
Add A Comment