Facebook Twitter Instagram
    Friday, January 27
    Trending
    • ISAD Selenggarakan Pengajian Tastafi Bahas Syari’atkan Politik Aceh
    • Ketegasan dan Adil
    • Mengenal Lebih Dekat Lembaga Wali Nanggroe
    • MENEMPATKAN SESUATU PADA TEMPATNYA
    • Manjaga Kelestarian Alam
    • MRB Optimalkan Pengelolaan Dana BLUD dan Infak
    • Kisah Mualaf Artis TikTok Filipina, Taaliah Hajra Camilo
    • MENUJU KEHIDUPAN YANG PENUH BERKAH
    Facebook Twitter Instagram
    Gema BaiturrahmanGema Baiturrahman
    • Salam
    • Khutbah Jumat
    • Peristiwa
    • Laporan Utama
    • Dialog
    • Mimbar
      • Opini
      • Menara
      • Kubah
      • Mihrab
      • Tafsir
      • Fikrah
    • Advetorial
    • E-Paper
    Gema BaiturrahmanGema Baiturrahman
    Home » Jika Ingin Sukses, Jangan Pernah Takut Berhijrah
    Indeks

    Jika Ingin Sukses, Jangan Pernah Takut Berhijrah

    RedaksiBy RedaksiJune 26, 2015No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Kubah : Wardatul Ula Mahasiswi Gaziantep Universitesi, Turki
    Kelelahan masih terlihat jelas di wajah perempuan berkulit putih ini. Keceriaan juga menghiasi wajah manisnya. Pemudi kelahiran Banda Aceh, 1 Januari 1992 ini, baru saja dua jam tiba di rumahnya di Gampong Lagang, Kecamatan Darul Imarah-Aceh Besar saat Gema bertandang.
    “Maaf, badan saya seperti patah-patah,” ujar Wardatul Ula, nama lengkapnya. Maklum ia baru saja mengakhiri perjalanan panjang untuk mudik antar benua, Turki Eropa-Aceh di penghujung Asia. Istambul -Blang Bintang mesti ditempuhnya dalam 2 hari. Lelah dengan cepat berganti sukacita karena tiga tahun berlalu, baru kali ini ia dapat berkumpul lagi dengan keluarga tercinta. Masih banyak waktu melepas rindu keacehannya sampai akhir September mendatang. Target mahasiswi semester V ini menuntaskan pendidikannya sekira 2 tahun kemudian.
    Putri sulung Anwar Idris, mantan Ketua BKPRMI Aceh Besar Ruwaida, Guru ini mengurai cerita. Keinginan melanjutkan kuliah di Turki atas rekomendasi dari sebuah yayasan pendidikan terkenal asal negeri “kebab” yang ada di Banda Aceh. Keinginan alumni Fajar Harapan ini untuk melanjutkan kuliah ke negara yang dianggap saudara tua semasa zaman keemasan Kerajaan Aceh sempat terpendam. Namun usai meneruskan pendidikannya DII di Muharram Journalism college Banda Aceh dan didukung keluarga, Lala – panggilan akrabnya, akhirnya kesampaian kuliah di Gaziantep Üniversitesi, Provinsi Gaziantep Jurusan Teologi.
    Merantau seirama dengan falsafah hidupnya yang dipetik dari al Ghazali , “Jangan pernah takut untuk berhijrah karena kamu akan menemukan pengganti atas apa yang kamu tinggalkan bahkan mendapatkan lebih. Kini dengan lancar diucapkannya dalam bahasa negara keduanya, “Hicrat isin karkmayin, biraktigin eyleri yenisini bulursun, hatta daha fazlasini,”ujarnya dengan loghat Turki fasih.
    Sebagaimana yang dirasakannya, negara Turki begitu ramah dan peduli pendidikan. Pemerintah Turki dan yayasan menyediakan biaya pendidikan gratis bagi seluruh mahasiswa, tak terkecuali mahasiswa asing. Didukung tersedianya transportasi, gedung indah dilengkapi peralatan modernitas yang mudah didapat. “Mahasiswa tidak perlu repot menulis di papan tulis, karena sudah disediakan papan tulis pintar yang dapat mengakses data langsung sehingga mempermudah mahasiswa ketika presentasi atau diskusi,” katanya.
    Di negeri multikultural dan pernah menjadi pusat peradaban Islam yang berpadu dengan kejayaan Kristen Eropa, mahasiswa banyak menghabiskan waktunya dengan banyak membaca. Mungkin pernyataan satu ini juga menjadi pembeda dengan pendidikan tanah air, khususnya di Aceh, “Mahasiswa di Turki tidak banyak diberi tugas tapi lebih fokus agar mahasiswa lebih banyak membaca buku dan mengumpulkan bahan dan data sebagai bahan diskusi,” tambah Wardatul Ula yang menguasai bahasa asing, Turki, Arab dan Inggris ini.
    Kepada pemerhati pendidikan di Aceh, ia berharap tersedianya bahan bacaan serta fasilitas perpustakaan. Tapi sarana tersebut mestinya diimbangi masyarakat dengan gemar membaca. Salah satu upaya adalah, “dibuat sayembara membaca berhadiah,” saran pengarang buku, “Berjalan di Atas Cahaya” yang digarap bersama dua rekannya. (NA riYA iSON)

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email
    Previous ArticleBergaduh di Masjid
    Next Article Jadwal Shalat
    Redaksi
    • Website

    Related Posts

    ISAD Selenggarakan Pengajian Tastafi Bahas Syari’atkan Politik Aceh

    January 27, 2023

    Ketegasan dan Adil

    January 27, 2023

    Mengenal Lebih Dekat Lembaga Wali Nanggroe

    January 27, 2023
    Add A Comment

    Comments are closed.

    Informasi Terkini

    ISAD Selenggarakan Pengajian Tastafi Bahas Syari’atkan Politik Aceh

    January 27, 2023

    Ketegasan dan Adil

    January 27, 2023

    Mengenal Lebih Dekat Lembaga Wali Nanggroe

    January 27, 2023
    Tabloid Gema Baiturrahman: Menuju Islam Kaffah
    Tabloid Gema Baiturrahman: Menuju Islam Kaffah

    Gema Baiturrahman merupakan media komunikasi Mesjid Raya Baiturrahman yang terbit setiap Jumat sejak

    Facebook Twitter Instagram
    Populer

    FITNAH DI SELA-SELA RUMAH

    September 24, 2022

    Shalat itu Kewajiban

    July 1, 2022

    KEMBALI KE FITRAH

    May 11, 2018

    ADI Aceh Wisuda Perdana

    July 29, 2016
    © 2023 Gema Baiturrahman oleh Acehin.com.
    • Redaksi
    • Kontak Gema
    • Pedoman Media Siber
    • Aturan Layanan
    • Indeks

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.