Facebook Twitter Instagram
    Friday, January 27
    Trending
    • ISAD Selenggarakan Pengajian Tastafi Bahas Syari’atkan Politik Aceh
    • Ketegasan dan Adil
    • Mengenal Lebih Dekat Lembaga Wali Nanggroe
    • MENEMPATKAN SESUATU PADA TEMPATNYA
    • Manjaga Kelestarian Alam
    • MRB Optimalkan Pengelolaan Dana BLUD dan Infak
    • Kisah Mualaf Artis TikTok Filipina, Taaliah Hajra Camilo
    • MENUJU KEHIDUPAN YANG PENUH BERKAH
    Facebook Twitter Instagram
    Gema BaiturrahmanGema Baiturrahman
    • Salam
    • Khutbah Jumat
    • Peristiwa
    • Laporan Utama
    • Dialog
    • Mimbar
      • Opini
      • Menara
      • Kubah
      • Mihrab
      • Tafsir
      • Fikrah
    • Advetorial
    • E-Paper
    Gema BaiturrahmanGema Baiturrahman
    Home » KEKUASAAN ALLAH YANG TAK TERBATAS
    Tafsir

    KEKUASAAN ALLAH YANG TAK TERBATAS

    RedakturBy RedakturOctober 24, 2021No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang. Dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Katakanlah “Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, pada hal Dia memberi makan dan tidak diberi makan?” . katakanlah : “Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama kali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali masuk golongan orang musyrik”. (Q.S. Al-An’am ayat 13-14)

    Dalam banyak ayat Allah menegaskan bahwa Allah adalah dzat yang patut disembah oleh semua makhluk dan ciptaan-Nya, baik yang berada di bumi, langit, semesta dan dimana pun makhluk berada, apapun dimensinya baik material, kasat mata, tak terlihat dan lain sebagainya. Allah memiliki semua yang ada pada kehidupan yang terang benderang dan pada kehidupan yang kelam, tersembunyi dan tak teraba oleh indera manusia. Demikianlah Allah memperkenalkan diri-Nya kepada manusia melalui lisan para nabi dan utusan.

    Dalam lintas sejarah agama-agama samawi, sebagian faktor yang menjadi permasalahan umat manusia di setiap generasi adalah mempertanyakan eksistensi Allah sebagai tuhan, ada yang meragukan-Nya, karena Dzat-Nya tidak tampak oleh inderawi manusia, ada juga yang tidak mempercayainya, karena kesombongannya yang merasa dirinya lebih hebat dari pada Tuhan yang didakwahkan oleh para rasul dan nabi. Itulah prilaku dan tabiat manusia yang dibisiki oleh hawa nafsu dan syaitan untuk meragukan kebenaran risalah ilahiyah. Begitupun, Allah selalu memperkenalkan eksistensi-Nya dengan tegas berdasarkan pada ayat-ayat yang menyatakan  ‘Dzat-Nya yang Maha segalanya’.

    Pengingkaran tersebut tidak hanya berhenti sampai disitu, bahkan sebagian dari generasi pengingkaran terhadap Allah itu dengan menjadikan selain Allah sebagai pelindung dari marabahaya, kemiskinan, ketakutan dan sebagainya. Kemudian Allah menegaskan bahwa seorang rasul, nabi dan kaum yang beriman agar terus mengimani Allah dengan hanya berlindung kepada-Nya, dan menjadi orang yang berserah diri kepada Allah. Keberserahan tersebut direalisasikan dengan sifat taqwa yaitu menjalankan semua perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Itulah sebenarnya keberserahan diri, bukan berserah diri hanya dengan menyatakan keimanan, lalu tidak melaksanakan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah.

    Allah juga menyatakan bahwa bencana iman adalah syirik dan kufur. Kedua hal itulah yang menyebabkan terjadinya laknat Allah dan murka-Nya. Jika kesyirikan pada zaman dahulu adalah mempersekutukan Allah dengan segala sesuatu yang dianggap memiliki tuah, keberkatan dan berbagai hal yang dianggap sebagai ‘kesempurnaan’. Namun, kesyirikan pada zaman sekarang, adalah pemujaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menafikan adanya ‘Tuhan’ dalam peradaban manusia. Kedua-duanya adalah hal keliru. Allah akan tetap menjanjikan hari akhirat sebagai Hari Penghakiman atas segala bentuk kesyirikan dan kekufuran dan akan mendapatkan azab yang setimpal dari sikap pembangkangan terhadap Allah. Na’udzu billahi min dzalik.

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email
    Previous ArticleMencintai Rasulullah
    Next Article MPU Banda Aceh Sampaikan Tausiah Pilchiksung
    Redaktur

      Related Posts

      PERTANGGUNGJAWABAN ORANG KAFIR PADA HARI KIAMAT

      January 20, 2023

      TERLARANG MEREBUT SUAMI SAUDARINYA

      January 20, 2023

      TERLARANG MEREBUT SUAMI SAUDARINYA

      January 7, 2023
      Add A Comment

      Leave A Reply Cancel Reply

      Informasi Terkini

      ISAD Selenggarakan Pengajian Tastafi Bahas Syari’atkan Politik Aceh

      January 27, 2023

      Ketegasan dan Adil

      January 27, 2023

      Mengenal Lebih Dekat Lembaga Wali Nanggroe

      January 27, 2023
      Tabloid Gema Baiturrahman: Menuju Islam Kaffah
      Tabloid Gema Baiturrahman: Menuju Islam Kaffah

      Gema Baiturrahman merupakan media komunikasi Mesjid Raya Baiturrahman yang terbit setiap Jumat sejak

      Facebook Twitter Instagram
      Populer

      Mensyukuri Perjumpaan

      March 28, 2018

      Pentingnya Produk Berlebel Halal

      January 18, 2019

      17 April

      April 12, 2019

      Tasyrik  Hari Libur

      July 25, 2021
      © 2023 Gema Baiturrahman oleh Acehin.com.
      • Redaksi
      • Kontak Gema
      • Pedoman Media Siber
      • Aturan Layanan
      • Indeks

      Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.