Allah SWT berfirman: “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu”. (QS. Al Qashas: 77)
Piala adalah simbol puncak prestasi dan kebahagiaan. Orang yang memperoleh dan mampu meraih piala berarti orang yang berprestasi dan unggul. Piala Dunia merupakan simbol dari puncak prestasi di dunia, berupa cawan emas atau perak sebagai hadiah untuk seseorang atau tim olah raga tertentu. Sedangkan piala akhirat merupakan simbol puncak prestasi amalan di dunia untuk akhirat, berupa surga Allah SWT.
Sejak 21 Nopember hingga 18 Desember 2022 nanti, manusia sejagad termasuk ummat Islam sedang fokus pada even Piala Dunia yang sedang berlangsung di Qatar. Mereka rela bangun jam 02.00 dini hari mengorbankan waktu tidurnya demi melihat tayangan langsung Piala Dunia. Warung kopi dan kafe-kafe penuh dengan program nonton bareng, dengan mengelukan kesebelasan masing-masing. Bahkan konon ada jadwal ceramah maulid yang bersamaan pada malam final Piala Dunia terpaksa digeser ke malam lainnya.
Piala Dunia seolah menjadi perhelatan akbar yang tak boleh dilewatkan oleh para penggemar bola di segenap penjuru dunia. Ironinya banyak yang lupa untuk tahajud pada jam yang sama guna memperebutkan Piala Akhirat, bahkan lebih parah lagi banyak yang tidak bangun shalat subuh karena telat tidur, sehingga mendapat murka Allah.
Sesungguhnya ada beberapa perbedaan dalam ajang perebutan Piala Dunia dan Piala Akhirat saat ini. Perbedaannya antara lain pemenang Piala Dunia hanya satu tim atau negara saja. Sedangkan Piala Akhirat, bisa diraih oleh semua orang beriman lintas negara, suku, warna kulit atau bahasa, asal mereka bersungguh-sungguh menjalankan syariat berharap ridha Allah.
Memang bola yang bentuknya bundar yang dikejar dan ditendang simbol dari sebuah perjuangan. Kerjasama tim yang solid akan membuahkan hasil yakni mampu memasukkan bola ke gawang lawan sebagai tujuan akhir. Filosofinya, hidup di dunia ini mesti ada tujuan yakni untuk kebahagian jangka panjang guna memperoleh Piala Akhirat berupa surga dan kesenangan abadi. Allah berfirman yang artinya : “Dan sungguh, akhirat itu lebih utama bagimu dari pada dunia”. (QS Ad Dhuha: 4).