Facebook Twitter Instagram
    Tuesday, February 7
    Trending
    • ISAD Selenggarakan Pengajian Tastafi Bahas Syari’atkan Politik Aceh
    • Ketegasan dan Adil
    • Mengenal Lebih Dekat Lembaga Wali Nanggroe
    • MENEMPATKAN SESUATU PADA TEMPATNYA
    • Manjaga Kelestarian Alam
    • MRB Optimalkan Pengelolaan Dana BLUD dan Infak
    • Kisah Mualaf Artis TikTok Filipina, Taaliah Hajra Camilo
    • MENUJU KEHIDUPAN YANG PENUH BERKAH
    Facebook Twitter Instagram
    Gema BaiturrahmanGema Baiturrahman
    • Salam
    • Khutbah Jumat
    • Peristiwa
    • Laporan Utama
    • Dialog
    • Mimbar
      • Opini
      • Menara
      • Kubah
      • Mihrab
      • Tafsir
      • Fikrah
    • Advetorial
    • E-Paper
    Gema BaiturrahmanGema Baiturrahman
    Home » PERTANGGUNGJAWABAN ORANG KAFIR PADA HARI KIAMAT
    Tafsir

    PERTANGGUNGJAWABAN ORANG KAFIR PADA HARI KIAMAT

    RedakturBy RedakturJanuary 20, 2023No Comments2 Mins Read
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Surat al-An’am ayat 22-24:

    “Dan (Ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: “Dimanakah sembahan-sembahan kamu yang dahulu kamu katakan (sekutu-sekutu Kami)?. Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan “ Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah”. Lihatlah, bagaimana mereka telah berdusta terhadap diri mereka sendiri dan hilanglah dari mereka sembahan-sembahan yang dahulu mereka ada-adakan”.

    Ayat ini menerangkan tentang kondisi orang-orang yang ingkar, tentang kebohongan mereka pada hari Kiamat. Pada ayat sebelumnya telah dinyatakan bahwa ada sifat hasad dan dengki pada sebagian ahli kitab dan orang kafir terhadap turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad. Sementara itu pada ayat ini dijelaskan tentang buntunya hujjah dan argumentasi mereka yang tidak mentauhidkan Allah dalam kehidupan mereka sebelumnya di dunia.

    Ayat yang bernuansa dialogis di atas menunjukkan keunggulan Dzat Allah swt terhadap semua bentuk keingkaran orang-orang kafir, baik itu orang yang tidak mengakui kebenaran Islam dari kalangan ahli kitab (Nasrani dan Yahudi), ataupun orang-orang atheis yang hidupnya tidak mengakui adanya Tuhan, ataupun orang-orang yang mengadakan sembahan-sembahan lain selain kepada Allah, berupa agama ardhi dan sebagainya.

    Pada hari itu orang-orang kafir tidak dapat lagi berkelit atas apapun dari ketentuan Allah. Pada hari itu mereka sesungguhnya telah sangat menyesal sebagai penyesalan yang tak terkira, sehingga pada ayat lain disebutkan: ‘seandainya mereka dihidupkan kembali ke dunia, mereka takkan menyekutukan Allah, dan menghabiskan masa kehidupannya di dunia hanya untuk menyembah Allah saja. Namun, penyesalan di hari akhirat tidaklah berguna lagi sedikitpun, karena Allah telah mengumpulkan catatan amalan dan mengembalikan kembali kepada manusia dan menjalani takdir yang ditentukan Allah di akhirat; surga atau neraka.

    Terkait dengan hujjah atau argumentasi yang mereka nyatakan dalam kehidupan di dunia ini, dengan menyatakan berbagai teori yang menafikan Allah dan mengutamakan fikiran logis dan rasional tak terbatas serta faham materialisme yang mereka usung sehingga mereka tidak mengakui adanya pencipta alam semesta. Dalam hal ini, boleh jadi mereka nyaman dengan apa yang mereka yakini dalam kehidupan dunia, karena jawaban-jawaban empiris-ilmiah mampu memuaskan pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan. Namun, semuanya akan menjadi tak bermakna, apabila kematian, kubur, alam barzakh serta akhirat menanti dengan pasti. Tak ada tempat untuk berlari, berhujjah dan sebagainya terhadap apa yang telah diyakini, diakui dan yang dilakukan di dunia ini, karena telah menafikan Allah sebagai Sang Pencipta. Allah akan bertanya dengan pertanyaan di atas: “Dimanakah sesembahan (termasuk keyakinan atheis), yang dulu kalian yakini?”. Tidak ada jawaban, selain ‘berdusta’ sebagaimana yang difirmankan Allah dalam ayat di atas. Allahummaghfirlanaa.

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email
    Previous ArticleTERLARANG MEREBUT SUAMI SAUDARINYA
    Next Article Baitul Qiradh Harus Tingkatkan Layanan kepada Nasabah
    Redaktur

      Related Posts

      TERLARANG MEREBUT SUAMI SAUDARINYA

      January 20, 2023

      TERLARANG MEREBUT SUAMI SAUDARINYA

      January 7, 2023

      TANTANGAN ALLAH KEPADA PENYEMBAH SELAIN -NYA

      December 30, 2022
      Add A Comment

      Leave A Reply Cancel Reply

      Informasi Terkini

      ISAD Selenggarakan Pengajian Tastafi Bahas Syari’atkan Politik Aceh

      January 27, 2023

      Ketegasan dan Adil

      January 27, 2023

      Mengenal Lebih Dekat Lembaga Wali Nanggroe

      January 27, 2023
      Tabloid Gema Baiturrahman: Menuju Islam Kaffah
      Tabloid Gema Baiturrahman: Menuju Islam Kaffah

      Gema Baiturrahman merupakan media komunikasi Mesjid Raya Baiturrahman yang terbit setiap Jumat sejak

      Facebook Twitter Instagram
      Populer

      Baiturrahman Syiarkan Ramadhan

      June 10, 2016

      Jamaah Haji Terima Hasil Wakaf Habib Bugak Asyi

      July 1, 2022

      Lega vs Gelisah

      November 6, 2019

      PESAN MORAL DALAM SHALAT BERJAMAAH

      April 29, 2016
      © 2023 Gema Baiturrahman oleh Acehin.com.
      • Redaksi
      • Kontak Gema
      • Pedoman Media Siber
      • Aturan Layanan
      • Indeks

      Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.