Facebook Twitter Instagram
    Saturday, February 4
    Trending
    • ISAD Selenggarakan Pengajian Tastafi Bahas Syari’atkan Politik Aceh
    • Ketegasan dan Adil
    • Mengenal Lebih Dekat Lembaga Wali Nanggroe
    • MENEMPATKAN SESUATU PADA TEMPATNYA
    • Manjaga Kelestarian Alam
    • MRB Optimalkan Pengelolaan Dana BLUD dan Infak
    • Kisah Mualaf Artis TikTok Filipina, Taaliah Hajra Camilo
    • MENUJU KEHIDUPAN YANG PENUH BERKAH
    Facebook Twitter Instagram
    Gema BaiturrahmanGema Baiturrahman
    • Salam
    • Khutbah Jumat
    • Peristiwa
    • Laporan Utama
    • Dialog
    • Mimbar
      • Opini
      • Menara
      • Kubah
      • Mihrab
      • Tafsir
      • Fikrah
    • Advetorial
    • E-Paper
    Gema BaiturrahmanGema Baiturrahman
    Home » Syariat Islam Bersifat Universal
    Indeks

    Syariat Islam Bersifat Universal

    RedaksiBy RedaksiMay 12, 2017No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    GEMA JUMAT,12 MEI 2017
    Sudah belasan tahun sejak syariat Islam diberlakukan secara resmi di Aceh. Pemberlakuan syariat Islam di Aceh bertujuan demi kemasalahatan ummat. Sebagian masyarakat merasa puas terhadap kinerja pemerintah menerapkan hukum, sedangkan sebagian lainnya belum.
    Untuk itu, Lembaga Studi Agama dan Masyarakat  Aceh (LSAMA) bekerjasama Senat Mahasiswa Pascasarjana UIN Ar-Raniry menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) yang bertajuk Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Syariat Islam di Aceh. Kegiatan ini berlangsung di Aula Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Darussalam, Rabu (10/5).
    Mantan Rektor IAIN (UIN) Ar-Raniry Prof Dr Yusni Sabi MA, dihadapan puluhan peserta mengatakan, salah satu pokok dari ajaran Islam adalah saling toleransi. Hubungan antar manusia harus dijaga dengan baik. Misalnya antara guru dengan murid, mahasiswa dengan dosen, pemimpin dengan rakyat, dan sebagainya.
    Katanya, kehadiran agama Islam merupakan rahmat. Ajaran Islam mencakup segala lini kehidupan. Tujuannya, supaya manusia yang hidup di muka bumi memiliki aturan dan tidak saling merusak. Negeri dengan mayoritasnya ummat Islam diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai Islam. “Kita sangat malu bila negeri kafirun tapi islami, sedangkan negeri islami tapi jahili,” pungkasnya.
    Ia menegaskan, pokok ajaran Islam di Aceh bukan hanya mengenai hukuman cambuk ataupun jilbab. Persoalan pendidikan dan perekonomian juga merupakan bagian dari Islam itu sendiri. Jangan berbangga hati apabila seringnya terjadi pelaksanaan hukuman cambuk. Itu artinya masyarakat masih banyak melakukan pelanggaran syariat. Dengan kata lain, inti syariat Islam yang sebenarnya belum dilaksanakan secara baik. “Seharusnya kita malu kalau banyak cambuk,” paparnya.
    Pedoman ummat Islam adalah Al-Quran. Kitab suci ini penting untuk dibaca, dipahami, dihafal, dan mengamalkan ajaran yang dikandungnya. Prof Yusni menambahkan, Islam mendidik ummatnya untuk melaksanakan shalat. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya perbuatan keji dan mungkar. Ramainya jamaah salat di masjid merupakan salah satu indikator berjalannya syariat Islam.
    Kepala Bidang Hukum Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh Dr Syukri M Yusuf, menuturkan, seluruh elemen masyarakat harus bersatu untuk menerapkan syariat Islam lebih baik. DSI tidak mampu bekerja sendiri. Katanya, cita-cita terhadap penerapan syariat Islam sangat tinggi. Sedangkan perubahan yang terjadi setelah penerapan syariat Islam berjalan lamban, sehingga perubahan tersebut sulit diukur.
    Ia menamsilkan seseorang yang melihat cermin setiap hari. Tidak perubahan berarti yang nampak. Namun, wajah seseorang dibandingkan dengan fotonya sepuluh tahun lalu, tentu saja mudah ditemukan perbedaannya.
    “Tinggi sekali cita-cita, mengukur pencapaian penerapan syariat Islam dengan cita-cita, masih jauh panggang dari api,” tuturnya.
    Ia mengakui, DSI masih memiliki berbagai macam keterbatasan. Sehingga, penerapan syariat Islam melalui dinas ini terkadang masih mengalami kendala. Sedangkan berjalan atau tidaknya syariat Islam, hal tersebut bisa dilihat dari kondisi masyarakatnya.
    Prof  Dr M Hasbi Amiruddin MA, menuturkan, objek syariat Islam yang selalu diperhatikan masyarakat sekarang adalah  jilbab dan cambuk, misalnya dalam kontek pendidikan. Padahal masih banyak para siswa sekolah belum memahami apa itu syariat Islam.
    Walaupun demikian, menurutnya, pencapaian syariat Islam sudah cukup tinggi dibandingkan sebelum dicanangkan syariat Islam di Aceh. Dulu, pelacur dan warung penjualan minuman keras bebas beroperasi. Masyarakat berkontribusi besar dalam penerapan syariat Islam. “Dulu, begitu merajalela kemaksiatan,” paparnya. Zulfurqan
     
     

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email
    Previous ArticleMemakmurkan Masjid
    Next Article Payung-Payung Baiturrahman
    Redaksi
    • Website

    Related Posts

    ISAD Selenggarakan Pengajian Tastafi Bahas Syari’atkan Politik Aceh

    January 27, 2023

    Ketegasan dan Adil

    January 27, 2023

    Mengenal Lebih Dekat Lembaga Wali Nanggroe

    January 27, 2023
    Add A Comment

    Comments are closed.

    Informasi Terkini

    ISAD Selenggarakan Pengajian Tastafi Bahas Syari’atkan Politik Aceh

    January 27, 2023

    Ketegasan dan Adil

    January 27, 2023

    Mengenal Lebih Dekat Lembaga Wali Nanggroe

    January 27, 2023
    Tabloid Gema Baiturrahman: Menuju Islam Kaffah
    Tabloid Gema Baiturrahman: Menuju Islam Kaffah

    Gema Baiturrahman merupakan media komunikasi Mesjid Raya Baiturrahman yang terbit setiap Jumat sejak

    Facebook Twitter Instagram
    Populer

    Hakim yang Adil

    June 21, 2019

    Beut Kitab Kuneng

    October 4, 2019

    KETIDAKACUHAN TERHADAP ALQUR’AN

    June 14, 2019

    Mewujudkan Ummat yang Rahmatan Lil ‘Alamin

    December 18, 2015
    © 2023 Gema Baiturrahman oleh Acehin.com.
    • Redaksi
    • Kontak Gema
    • Pedoman Media Siber
    • Aturan Layanan
    • Indeks

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.