Masjid tidak hanya sekedar tempat ibadah saja. Masjid juga dijadikan sebagai pusat ilmu pengetahuan. Dari waktu ke waktu, peranan masjid semakin luas dan meningkat. Selain tempat ibadah, masjid juga berfungsi sebagai tempat kegiatan sosial umat seperti dalam upaya membantu dan meningkatkan perekonomian umat melalui zakat, infak, dan sedekah bagi anak yatim dan fakir miskin. Masjid, idealnya dibangun tidak hanya untuk merealisasikan pembinaan keimanan dan ketaqwaan, tetapi juga untuk memakmurkan berbagai aspek kehidupan umat.
Masjid Raya Baiturrahman (MRB) misalnya, menjadi salah satu masjid kebanggaan masyarakat Aceh yang memiliki daya tarik tersendiri, bagi masyarakat Aceh khususnya. Sejauh ini, MRB masih menjadi salah satu tempat favorit masyarakat jika berkunjung ke Banda Aceh sebelum atau sesudah direnovasi. Apalagi dengan wajah baru MRB, semakin menambah daya tarik pengunjung.
TPQ Plus

Tidak hanya dari sisi keindahan bangunannya yang penuh sejarah, kemakmurannya sebagai lembaga pendidikan Islam bagi anak-anak juga menjadi nilai tambah. Dalam hal ini, Taman Pendidikan Quran (TPA) Plus Baiturrahman menjadi salah satu lembaga belajar di lingkungan MRB. Memiliki nama plus tentu saja memiliki latar belakang dan alasan, seperti disampaikan oleh Kabag Pengajaran TPQ Plus Baiturrahman, Afdhalil Ilyas.
Kurikulum TPQ Plus misalnya, terdiri dari empat tingkatan yaitu TKQ, TPQ, TQA dan TQS. Pada tingkat TKQ pengajiannya dimulai dari Senin sampai dengan Jum’at. Sedangkan untuk TPQ, TQA dan TQS secara bergelombang yaitu Senin, Rabu Jum’at dan Selasa, Kamis dan Sabtu.
Dari segi umur murid, tingkat TKQ terdiri dari murid yang berusia lima sampai dengan tujuh tahun. Sedangkan usia TPQ delapan sampai dengan 12 tahun. Tingkat TQA terdiri dari murid berusia 13 sampai dengan 15 tahun, sedangkan tingkat TQS menjadi tingkatan tertinggi dengan umur 16 sampai dengan 18 tahun. Dengan kata lain, TKQ (TK), TPQ (SD), TQA (SMP) dan TQS (SMA).
Terkait kurikulum yang diajarkan, Afdhalil menjelaskan, TPQ Plus Baiturrahman mengajarkan akidah, akhlak, bahasa Arab, bahasa Inggris, serta beberapa pelajaran lain, seperti kisah-kisah islami, pendalaman Al-Qur’an dan sunnah Rasul, fikih, dan materi tajwid. Pada tingkat TKQ murid diberikan kelas tambahan berupa tahfidz dan tilawah.
Setiap tingkatan kelas yang diduduki murid akan dilakukan ujian naik ke jenjang kelas berikutnya. Diadakan juga tasyakur apabila murid selesai jenjang TKQ dan TPQ. Untuk murid yang menduduki jenjang TQA murid-murid diwisuda, sedangkan apabila telah berhasil menyelesaikan jenjang TQS, murid-murid tersebut dimunaqasyahkan.
Afdhalil menambahkan, TPQ Plus Baiturrahman dikenal dengan TPQ Plus. Menurutnya, hal ini berdasarkan awal mula terbentuknya kurikulum yang ada di TPQ Plus Baiturrahman saat didirikan, selain fokus pada pembelajaran Al-Qur’an, sejak dulu TPQ plus memiliki pelajaran tambahan berupa Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan pendidikan karakter. “Berdasarkan hal tersebutlah TPQ Baiturrahman diberi nama TPQ Plus Baiturrahman,” ujarnya.
Kualitas pengajar
Afdhalil mengatakan, TPQ Plus tahun 2023 sedang fokus pada perbaikan bacaan para pengajar. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas para pengajar dalam mengajarkan ilmu, agar nantinya murid-murid mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang tepat dalam belajar membaca dan memahami Al-Qur’an.
Pada kesempatan lain, Direktur TPQ Plus Baiturrahman, Ustazah Nadiatul Hikmah mengatakan, TPQ selalu membuka kesempatan setiap tahun ajaran baru bagi orang tua yang ingin menitipkan anaknya di TPQ Plus Baiturrahman. “Dalam rangka memberikan kesempatan bagi orang tua yang terlambat mengetahui informasi penerimaan murid baru tempo hari, saat ini TPQ Plus masih memberi kesempatan ikut bergabung sampai kuota terpenuhi pendaftaranpun ditutup,” katanya.
Nadia berharap, TPQ Plus Baiturrahman pada tahun ini dapat meningkatkan pengetahuan para pengajar dalam mengajarkan Al-Qur’an, sehingga tujuan utama pengajaran dan pendidikan di TPQ Plus Baiturrahman tidak terlepas dari mengejar ridha Allah SWT. -Lizayana, editor: smh